00h.. Dina
oh dina,
kaulah belahan jiwa
sbagai penyambung nyawa
kau datang membawa cinta
kau sungguh melukai ku
bagai disayat sembilu
tiap hari aku memikirkanmu
hingga lupa sama jemuranku
aku dimarai ibu
dipukul dengan palu
kepalaku mencu
mulutku mecucu
seperti gancu
aku tidak rela
jika kau dimakan rayap
apalagi lenyap
dari dunia yang pengap
aku akan slalu menunggumu
di depan rumah pamanmu
aku terasa malu
yang keluar ternyata bebekmu
kini ku merana
bagaikan kaki yang bernanah
habis terkena panah
oleh rahwana
dunia terasa hamba
seakan tiada udara
semua meninggal dunia
tinggal kita berdua
karena bersembuyi di tong sampah
baunya busuk
hidungku tertusuk
sampai hidungku juga busuk
kau tak jadi masuk
ke dalam hatiku yang membesuk
kini ku sadar
ini adalah khayal
aku terbangun ketayal-ketayal
orang tua guyu terpingkal-pingkal
aku digepuk bantal
sama gabah sak kintal
aku terpental
hingga tanganku petal
sekian...
motto
|
This entry was posted on 00.11.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: